Tikep -Malut, MalutLine.Com

Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si, Meninjau Langsung Pos Pengamanan Operasi Ketupat Kieraha 2025 Yang Berlokasi Di Pelabuhan Rum Kota Tidore, Kamis (3/4/2025). Kunjungan Ini Dilakukan Untuk Memastikan Kesiapan Personel Dalam Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat Selama Perayaan Lebaran.

Dalam Kesempatan Tersebut, Kapolda Menegaskan Pentingnya Optimalisasi Pelayanan Demi Kenyamanan Dan Keamanan Warga.

“Kami Ingin Memastikan Bahwa Pelayanan Yang Diberikan Berjalan Optimal Dan Benar-Benar Membantu Masyarakat, Karena Kenyamanan Dan Keamanan Warga Adalah Prioritas Kami,” Ujar Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si.

Selain Itu, Kapolda Juga Memberikan Arahan Kepada Personel Polresta Tidore, Khususnya Yang Terlibat Dalam Operasi Ketupat Kieraha 2025, Agar Terus Memberikan Himbauan Kepada Masyarakat Yang Mau Melakukan Penyeberangan Melakukan Transportasi Laut.

“Selalu Berikan Himbauan Sehingga Masyarakat Merasakan Keberadaan Polri Dalam Menjaga Keamanan Suasana Lebaran Ini,” Tegasnya.

Operasi Ketupat Kieraha 2025 Sendiri Merupakan Bagian Dari Upaya Kepolisian Dalam Menjamin Kelancaran Dan Keamanan Masyarakat Selama Perayaan Idul Fitri, Terutama Di Titik-Titik Rawan Kepadatan Dan Potensi Gangguan Keamanan.(Humas Polda Malut/Rifaldi)

MalutLine.Com,Ternate

Walikota Ternate, M.Tauhid Soleman melaksanakan shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Gelora Kieraha (Kandang Malut United FC) bersama wakil walikota Nasri Abubakar, Sekkot Ternate M Rizal Marsaoli, Sejumlah Pengurus PHBI kota Ternate, Perwakilan Malut United Asgar Saleh, Sejumlah SKPD Kota Ternate tampak hadir shalat berjamaah di Stadion kebanggaan masyarakat Maluku Utara ini hingga padat oleh Ummat Muslim khususnya masyarakat kota Ternate.

Pantauan media ini yang menjadi imam sholat Id ini Imam Ali Karamallahu wahjah dengan tema “Ikhlas dan Mujahadah adalah salah satu upaya ketaqwaan,” yakin Dunia dan Akhirat adalah Dua Jalan Berbeda, maka Akhirat adalah tujuan akhirnya.” Kutip Khatib setelah Shalat Ied.

Hal yg menarik di kegiatan shalat Ied ini adalah Keterlibatan AMGPM (Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku) yang juga membantu kelancaran kegiatan Shalat Ied di Gelora Kie Raha, Sekitar 30an Anak Muda ini membantu mengatur Parkiran dan juga ikut membersihkan Lapangan Tempat pelaksanaan shalat Hingga selesai Shalat Ied.(Ikhsan)

,

MalutLine.Com-Ternate

Kebakaran di Kelurahan Kota baru RT 006/ RW 002 yang menghanguskan bangunan kos- kosan dengan jumlah terdampak kebakaran sekitar kurang lebih 25 kamar.Kebakaran terjadi di sebelah masjid Darurrahman berawal mulai sejak pukul 12.30 WIT, saat Shalat Dzuhur.

Berdasarkan pantauan media, api dapat Di padamkan berkat kerjasama masyarakat sekitar yang memanfaatkan 3 sumur terdekat menggunakan 1 unit mesin alkon milik (inventaris) warga sekitar dan penanganan dari Damkar Kota Ternate, menurunkan 3 Unit pemadam kebakaran di lokasi kebakaran hingga kebakaran dapat di atasi sekitar pukul 13.15 WIT.(29/03/2025)

Untuk masyarakat yang kontrakan nya terbakar sebagian dari mereka sementara mengungsi di Masjid Darurrahman Kota Baru.

Menurut salah satu warga mengatakan bahwa Alkon dan selang air yang di gunakan merupakan bantuan dari Pemerintah Kota Ternate

” Untuk 1 set di gunakan bersama-sama 3 RT, sehingga masyarakat mengharapkan bantuan kedepannya untuk pencegahan sebaiknya 1 Set Alkon + Selang untuk Tiap RT sehingga lebih cepat antisipasi Jika ada hal seperti kejadian ini,” akunya.

Amatan Media hingga pukul 16.00 WIT, tim pemadam masih terus melakukan penyiraman di bekas kebakaran untuk memastikan tidak ada lagi api yg Masih menyala dan sampai saat ini penyebab kebakaran masih belum dapat di pastikan namun di duga awalnya dari kosleting listrik akibat charger Hp.(Red)

 

OBI – PT Wanatiara Persada (WP) memastikan seluruh karyawan Muslim menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai ketentuan pemerintah, serta menggelar program bantuan sosial menjelang Lebaran IdulFitri 1446 H.

Berdasarkan surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/2/HK.04.00/III/2025, perusahaan telah menyalurkan THR kepada 1.017 karyawan Muslim, dengan besaran masing-masing satu bulan gaji sesuai upah yang diterima.

Terkait hal ini, Direktur PT Wanatiara Persada, Suherman, menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan komunikasi yang baik antarseluruh pihak.

“Marilah kita menjaga persaudaraan dan menyelesaikan setiap permasalahan dengan komunikasi yang konstruktif,” tegasnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/3/2025).

Sementara itu, Deputy GM Legal & PR PT Wanatiara Persada, Darmanusa Alting, mengatakan momentum Ramadan tahun ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan seluruh karyawan.

“Kami berharap karyawan dapat meraih kemenangan spiritual di hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

Selain THR, perusahaan juga menggelar program berbagi sembako di wilayah tambang Kecamatan Obi.

Untuk diketahui, Sebanyak 200 karung beras juga telah didistribusikan, dengan masing-masing desa lingkar tambang menerima 25 karung beras secara gratis.

Selain itu, Perusahaan juga telah mengizinkan berdirinya serikat pekerja sebagai mitra penyampaian aspirasi, dengan catatan tidak mengganggu operasional perusahaan.

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Semoga kita semua meraih kemenangan di hari yang fitri,” tutup Darmanusa. (Red)

Malutline.com, Obi – Halmahera Selatan – Masyarakat Desa Sosepe, Kecamatan Obi Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), menuntut transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Mereka menduga Kepala Desa (Kades) Sudin Jumati telah membangun dinasti politik di tubuh pemerintahan desa, yang berdampak buruk pada tata kelola pemerintahan dan minimnya pembangunan. Oleh karena itu, warga meminta Inspektorat Kabupaten Halsel untuk melakukan audit khusus terhadap kepemimpinan Sudin Jumati.

Tuntutan audit ini didasarkan pada berbagai dugaan penyalahgunaan wewenang, termasuk penguasaan jabatan strategis desa oleh keluarga dekat kades serta pemanfaatan aset desa untuk kepentingan pribadi.

Musa, salah satu warga Desa Sosepe, mengungkapkan bahwa selama kepemimpinan Sudin Jumati, tidak ada transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Ia menilai pembangunan di desa sangat minim, sementara laporan pertanggungjawaban dana desa tidak pernah disampaikan secara terbuka.

“Kades sudah tidak sehat lagi dalam mengelola anggaran. Setiap ada desakan warga untuk musyawarah pertanggungjawaban, selalu ditolak,” kata Musa.

Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana anggaran desa digunakan dan memastikan dana desa dikelola demi kesejahteraan bersama.

Selain masalah transparansi, warga juga menyoroti dugaan nepotisme dalam pemerintahan desa. Berdasarkan data yang dihimpun masyarakat, banyak jabatan strategis di Desa Sosepe yang diisi oleh keluarga kades, di antaranya:

Sarif Nasir (Ketua BPD) → Menantu kades

Siti Hajar Jumati (Anggota BPD) → Saudari kandung kades

La Mini Ode Mimu (Kaur Pembangunan) → Saudara kandung mertua kades

Muslimin (Kaur Administrasi) → Ipar kandung kades

Nasrun Hamnan (Bendahara Desa) → Ipar sepupu sekali kades

Hasinu (Kaur Kemasyarakatan) → Suami saudara kandung mertua kades

Sudiamin (Kaur Pemerintahan) → Suami saudara sepupu istri kades

“Dengan dominasi keluarga ini, sistem pemerintahan desa menjadi tidak sehat dan tidak ada pengawasan yang objektif,” ujar Musa.

Suleman, warga lainnya, menambahkan bahwa aset desa juga diduga dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi kades. Salah satu contohnya adalah bodi fiber berkapasitas 2,5 ton dengan mesin gantung Yamaha 40 PK yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat, tetapi justru dipakai oleh kades secara pribadi.

“Lebih parahnya lagi, aset desa ini sudah terbakar dalam insiden kebakaran di Jikotamo yang menghanguskan tiga rumah warga,” ungkap Suleman.

Ia menegaskan, tanpa transparansi, wajar jika masyarakat mencurigai adanya penyelewengan dan menuntut keadilan.

Sebagai langkah konkret, masyarakat Desa Sosepe telah membuat petisi untuk menangguhkan pencairan anggaran desa tahun 2025. Petisi ini telah ditandatangani oleh banyak warga sebagai bentuk protes terhadap minimnya transparansi pengelolaan keuangan desa.

Mereka menuntut agar dana desa tidak dicairkan sebelum ada kejelasan mengenai pertanggungjawaban anggaran sebelumnya dan meminta audit menyeluruh atas penggunaan dana serta aset desa selama kepemimpinan Sudin Jumati.

“Jika memang tidak ada yang disembunyikan, seharusnya kades bersedia membuka laporan pertanggungjawaban. Kami tidak akan tinggal diam jika ada penyimpangan yang merugikan masyarakat,” tegas salah seorang warga yang ikut menandatangani petisi.

Warga Desa Sosepe berharap agar Pemerintah Daerah Halsel dan Inspektorat segera turun tangan untuk menyelidiki berbagai dugaan penyimpangan di desa mereka. Mereka juga meminta agar jabatan strategis dalam pemerintahan desa tidak dikuasai oleh keluarga kades agar tata kelola pemerintahan lebih transparan dan akuntabel. (Red)

Muat Lagi Berita