TERNATE – Musibah kebakaran speed boat milik calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos di Bobong kecamatan Taliabu Barta Kabupaten Taliabu yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia termasuk calon gubernur Maluku Utara Beny Laos setelah sempat menjalani perawatan di RSU Bobong.

Setelah meninggalnya calon Gubernur Maluku Utara Nomor urut 4 Beny Laos Tim koalisi menggelar.

“Rapat hari ini, kami dari delapan pimpinan partai koalisi menyepakati, mendorong ibu Sherly Tjoanda, istri Benny Laos. Itu sudah sepakat kita. Semua sepakat,” ungkap Rahmi Husen, Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor 4 usai rapat di Posko Utama Kelurahan Tanah Tinggi, Ternate.

Dikatakannya, selanjutnya mereka akan berkordinasi dan mengkomunikasikan langsung dengan istri mendiang Beny Laos, Sherly Tjoanda yang saat ini berada di Jakarta terkait kesediaan beliau maju atau tidak untuk menggantikan posisi mendiang suaminya Beny Laos sebagai Calon Gubernur Maluku Utara.

“Apakah Ibu Sherly bersedia atau tidak dan Kita sudah utus orang khusus menemui beliau (Sherly). Besok (senin) juga ada sejumlah pimpinan partai koalisi berangkat langsung ke jakarta untuk menghadiri pemakaman dan akan bicara langsung,” dan istri mendiang Beny Laos “Ibu Sherly kuat, mulai dari kemarin kejadian sampai hari ini juga sempat telpon,” sambungnya.

Ia meminta kepada seluruh tim pemenangan relawan maupun tim koalisi untuk tetap menjaga stamina politik. Karena, kemenangan pasangan nomor 4 sudah di depan mata.

“Makanya, tetap setia, pada komitmen kompak dan terus berjuang di basis masing-masing untuk memperluas basis, supaya panji-panji kemenangan berkibar di tanggal 27 November 2024,” cetusnya

Untuk diketahui selain nama mendiang istri Beny Laos, Sherly Tjoanda, ada nama lain yang disiapkan, jika Sherly tidak bersedia menggantikan posisi mendiang suaminya, Hanya saja, partai koalisi belum membuka ke publik. (Red)

TALIABU – Insiden terbakarnya Speedboat yang mengakibatkan meninggalnya Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Nomor urut 4 Benny Laos dan 2 orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Malut dari Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mubin A Wahid serta beberapa korban meninggal dan luka-luka yang masih dirawat secara insentif di rumah sakit Bobong. Para korban yang mengalami luka-luka ringan maupun berat sementara masih di rawat di Rumah Sakit Bobong dan Jenazah Calon Gubernur Malut Benny Laos akan dijemput dengan Helikopter.

Dimana, pagi ini, Jenazah Benny Laos akan terbangkan dengan Helikopter dari Bobong menuju ke Luwuk. Kemudian dengan Pesawat dari Luwuk diterbangkan ke Jakarta untuk di lakukan Pemakaman.

Sementara Jenazah anggota DPRD Malut dari PPP Mubin A Wahid dan Ode serta teman-teman mereka yang mengalami luka-luka yang ada di Bobong, akan diberangkatkan dengan Speedboat Bela 72 B dari Bobong ke Ternate. Sehingga, sore ini, baru tiba di Kota Ternate di Pelabuhan Residance Falajawa Satu Ternate.

Hal ini disampaikan langsung Rusmin Latara, Mabes Pemenangan Beny-Sarbin Tanah Tinggi melalui himbauan tertulisnya, Minggu (13/10/2024).

“Menghimbau agar seluruh Tim Relawan dan Simpatisan untuk mengirimkan Doa agar perjalanan jenazah berjalan mulus dan aman sampai ditujuan. Dan mepada seluruh Tim Relawan dan Simpatisan yang berada di Kota Ternate, agar bisa bersama-sama menjemput janazah pak Mubin dan Pa Ode saat tiba di Pelabuhan Residance Sore Nanti,” imbauannya.

Selain itu, Rusmin bilang, setelah ini, Tim Koalisi dan Relawan akan mengadakan rapat malam ini untuk membahas langkah selanjutnya mengenai lanjutan perjuangan Pilgub Malut. Termasuk proses pergantian Calon Gubernur. Mengingat waktu yang tersedia tinggal 45 Hari.

“Kepada seluruh Tim relawan dan simpatisan agar tetap tenang. Mengirimkan Doa kepada para pejuang perubahan yang telah meninggal dan tetap solid menunggu informasi selanjutnya,” tutup Rusmin Latara. (Red)

TALIABU – Speedboat yang membawa rombongan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), nomor urut 4 Benny Laos dan Sabrin Sehe meledak hingga terbakar habis di Pulau Taliabu.

Dalam insiden tersebut, mantan Bupati Morotai yang saat ini menjadi Calon Gubernur (Cagub), Benny Laos meninggal dunia.

“Iya (speedboat meledak dan Benny Laos meninggal),” ujar Kasi Ops Basarnas  Ternate Bram kepada wartawan, Sabtu (12/10/2024).

Peristiwa itu, terjadi di Pelabuhan regional Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, sekitar Pukul 14.05 WIT, siang tadi. Basarnas telah turun tangan ke lokasi.

“Sementara kita masih menunggu laporan,” katanya, seperti dilansir Detik Sulsel.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Dinas Kesehatan UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Bodong telah menyatakan bahwa Benny Laos telah meninggal dunia melalui Surat Keterangan Kematian Nomor: 380.5/1484/UPTD-RSUD/BBG/X/2024. (Red)

TALIABU – Beredarnya Rekaman video terbakarnya Speedboat milik Beny Laos, Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut) nomor urut 4 ini ludes terbakar di Pelabuhan Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Taliabu.

Berdasarkan gambar rekaman video beredar, sejumlah orang yang merupakan rombongan Tim kampanye Beny Laos yang berada didalam kapal cepat itu terlihat panik saat kapal tersebut terbakar. Para Tim Pemenangan dan Tim Kampanye, terlihat melompat dari atas kapal untuk menyelamatkan diri.

Dari hasil laporan warga, Speedboat Beny Laos ini terbakar pada pukul 14.05 WIT saat sedang parkir di Pelabuhan Bobong.

Belum diketahui penyebab kebakaran dan Bany Laos Calon Gubernur Malut nomor urut 4 bersama istrinya Sherly Tjhoanda, dan salah satu Calon Bupati Kepulauan Sula Hendrata Theys disebutkan tidak sempat menyelamatkan diri itu hoaks. Karena semua penumpang di informasikan selamat hanya sebagian penumpang mengalami luka ringan.

Informasi yang beredar Calon Gubernur Malut nomor urut 4 Benny Laos yang punya Speedboat terbakar di Pelabuhan Bobong, ada Calon Bupati Sula Hendrata Theys dan Benny Laos di dalam Speedboat.

Sementara informasi semua orang terbakar adalah hoax alias idak benar. Karena orang yang berada dalam Speedboat melompat, Benny dan istrinya juga selamat dan saat ini dirawat di Rumah Sakit (RS) karena mengalami luka ringan.

Speedboat milik Calon Gubernur Malut  Benny Laos yang terbakar tersebut diketahui sebelumnya mengalami kerusakan saat melakukan perjalanan menuju Desa Falabisahaya Mangoli Utara, Kepulauan Sula.

Kerusakan diakibatkan 3 unit Mesin pembangkit Speedboat bernama Bella 72 itu rusak karena menabrak batang pohon yang hanyut atau terapung di laut pada Rabu (9/10/2024) sekira pukul 22.00 WIT.

Speedboat itu berisi 41 penumpang. Mereka diantaranya Cagub Benny Laos bersama istrinya Sherly Tjoanda, Cabup dan Wabup Sula, Hendrata Thes-Muhammad Natsir Sangadji, 15 orang Tim pemenangan, 6 orang Walpri, 8 orang ABK dan 8 orang dari Tim media Pasangan Calon.

Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Kodrat M. Hartanto membenarkan peristiwa yang menimpa Speedboat Bela itu.

Setelah kejadian itu, Pers Polres Sula dan Polsek Mangoli Barat sebanyak 2 regu, melakukan pengawalan dan pengamanan kegiatan kampanye hingga pukul 00.00 WIT

Sementara untuk informasi resmi akibat dari kebakaran Speedboat milik Calon Gubernur Malut, Beny Laos tersebut belum diketahui penyebabnya dari laporan Pihak berwewenang. (Red)

LABUHA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Delik Anti Korupsi (FDAK) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Halsel untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Desa (Kades) Kusubibi, Kecamatan Bacan Barat, Muhamad Abdul Fatah.

Dimana, Muhamad Abdul Fatah diduga kuat mengelapkan Gaji para Kaur selama 8 Bulan dan anggara Bantuan Langsung Tunai (BLT) ratusan juta rupiah.

Hal ini disampaikan Ketua Devisi Investigasi LSM FDAK Halsel, Abdul Salam Hi Ali kepada malutline.com, Kamis (10/10/2024) melalui saluran teleponnya.

Abdul mengatakan, berdasarkan data investigasi atas aduan pendahuluan laporan masyarakat kepada LSM FDAK Halsel, menyebutkan bahwa Kades Kusubibi Muhamad Abdul Fatah diduga kuat tidak membayar gaji para kaur Desa selama 8 bulan.

Dikatakannya, pada proses pencairan Dana Desa (DD) tahap I Tahun Anggaran 2024, Kades diketahui tidak membayar gaji para kaur Desa termasuk para kader Posyandu, gaji para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Perlu diketahui gaji para Kaur dan Perangkat Desa yang belum dibayarkan Kades Muhamad Abdul Fatah tersebut sejak Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan sekarang masuk pada bulan September dan oktober juga belum dibayar.

“Jadi terhitung total semua 8 bulan gaji para kaur dan perangkat Desa lain belum dibayarkan hingga sekarang,” tuturnya.

Selain mendesak Kejari Halsel, Abdul juga meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Inspektorat Halsel untuk memanggil Kades Kusubibi, Muhamad Abdul Fatah untuk dapat menyelesaikan pembayaran gaji para Kaur Desa dan BLT.

“Karena para penerima sangat membutuhkan bantuan BLT tersebut,” pintanya.

Sementara itu, Kades Kusubibi belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini dipublish. (Red)

Muat Lagi Berita