LABUHA, Malutline. Manajemen di setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan keseluruhan proses perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya yang ada di RSUD untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari sumber daya manusia, keuangan, logistik, hingga sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
Unsur-unsur Manajemen RSUD yakni
Sumber Daya Manusia (SDM) yang Meliputi pengelolaan tenaga kerja, mulai dari rekrutmen, pelatihan, hingga pengembangan kompetensi Keuangan, Meliputi perencanaan anggaran, pengelolaan biaya, dan pelaporan keuangan, Logistik Meliputi pengadaan, penyimpanan, dan distribusi barang dan jasa, termasuk obat-obatan dan peralatan medis.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Merupakan sistem terpadu yang mengelola seluruh informasi dan proses bisnis rumah sakit, mulai dari pendaftaran pasien hingga pelaporan Pelayanan yang Meliputi berbagai aspek pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan gawat darurat, Tata Kelola Klinik Meliputi aspek keselamatan pasien dan penerapan standar pelayanan yang baik.
Tujuan Manajemen di setiap RSUD termasuk manajemen pada RSUD Labuha Halmahera selatan yakni Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, dengan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional rumah sakit dengan Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif bagi tenaga kesehatan yang Menjamin keberlanjutan operasional rumah sakit dalam jangka panjang.
Pentingnya Manajemen yang baik pada RSUD Labuha halsel sangat penting untuk memastikan bahwa rumah sakit Labuha dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik berkualitas dan berkelanjutan, Hal ini juga akan berdampak pada kepuasan pasien dan kepercayaan masyarakat Halsel terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, Misalnya Penerapan Manajemen RSUD Penerapan sistem antrian online untuk mengurangi waktu tunggu pasien.
Penggunaan SIMRS untuk mempermudah akses informasi pasien dan pelaporan, Pelatihan rutin bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi, Pengadaan alat kesehatan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan
Penerapan standar pelayanan yang baik untuk menjamin keselamatan pasien pada RSUD Labuha Halmahera Selatan.
Namun berdasarkan informasi dan keterangan sumber terpercaya wartawan kepada Malutline Selasa (15/06/2025) mengatakan manejemen Rumah sakit umum (RSUD) Labuha Kabupaten Halmahera Selatan dalam penerapannya tidak sesuai mekanisme dan aturan dalam pengadaan obat dan alat kesehatan (Alkes) pada Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Labuha Halmahera Selatan.
Pasalnya Vendor obat yang tepat untuk RSUD harusnya Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang memiliki sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PBF ini harus terpercaya, memiliki reputasi baik, dan mampu menyediakan obat-obatan dengan kualitas terjamin, serta memberikan pelayanan yang responsif, sehingga para pasien yang mendapatkan pelayanan obat dan alat kesehatan yang di gunakan memenuhi standar secara Nasional.
Karena Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih vendor obat untuk RSUD, termasuk pada RSUD Labuha yakni Vendor yang Sertifikasi dan Legalitas, Pastikan PBF memiliki sertifikasi CDOB yang masih berlaku dan izin usaha yang lengkap Kualitas Obat, PBF harus mampu menyediakan obat-obatan dengan kualitas terjamin, termasuk obat generik dan obat dengan merek tertentu, Reputasi dan Pengalaman Pilihlah PBF yang memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam menyuplai obat ke rumah sakit.
Pelayanan dan Responsif PBF harus memberikan pelayanan yang baik, termasuk pengiriman tepat waktu dan kemampuan untuk menangani keluhan dengan cepat, Ketersediaan Obat
PBF harus mampu menyediakan berbagai jenis obat yang dibutuhkan oleh RSUD, termasuk obat generik dan obat-obatan khusus dengan Sistem Pemesanan dan Pembayaran PBF sebaiknya memiliki sistem pemesanan yang mudah dan sistem pembayaran yang fleksibel,Karena kualitas dan pelayanan menjadi prioritas, RSUD dapat memilih vendor obat yang tepat dan terpercaya, sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang berkualitas dan aman bagi pasien.
Namun Dugaan kuat yang di lakukan oleh manajemen Rumah sakit umum (RSUD) Labuha Halmahera Selatan, yakni pihak manajemen RSUD Labuha mau mendapatkan keuntungan dari “fee proyek” lebih besar pada pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) sehingga pihak manejemen diduga mengganti vendor- vendor sehingga dalam proses pengadaan obat-obatan dal alat kesehatan (Alkes) di RSUD Labuha semuanya di bawa standar Ini berakibat fatal bagi pasien masyarakat Halmahera Selatan yang berobat di RSUD Labuha lama-lama pasien yang menjalani perawatan di RSUD Labuha beresiko Kematian.
Hingg berita ini di publish pihak manajemen rumah sakit Masi dalam upaya konfirmasi wartawan. (Red)