Labuha Malutline com-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Halmahera Selatan berkolaborasi dengan PT Rimba Kurnia Alam (RKA) meluncurkan program Les Bahasa Mandarin di Bilqis Caffe, Jalan Tomori, Kota Labuha, Minggu (25/5/2025) malam.
Acara launching dihadiri Sultan Bacan ke-22 M. Irsyad Maulana Sjah, Koordinator CSR PT RKA M. Husni Abusama, perwakilan Polres Halsel, Kodim 1509/Labuha, serta perwakilan Harita Nickel dan Gemasuba.
Ketua DPC GAMKI Halsel Van Costan E.E. Galouw mengatakan, kolaborasi ini bertujuan membantu penyediaan translator di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Halsel.
“GAMKI sebagai organisasi kepemudaan selalu tampil dengan semangat kreatif di tengah gempuran kecanggihan teknologi. Kami yakin hanya soft skill yang menjadi ukuran mampu bertahan,” kata Van Costan dalam sambutannya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Koordinator CSR M. Husni Abusama yang telah menjadi motivator terselenggaranya kegiatan ini.
Program ini diharapkan dapat meminimalisir angka pengangguran di daerah tersebut.
Terkait hal ini, Sultan Bacan ke-22 M. Irsyad Maulana Sjah memberikan apresiasi besar terhadap kolaborasi GAMKI dan PT RKA ini. Menurutnya, program ini sangat diperlukan di tengah kondisi Halsel saat ini.
“GAMKI benar-benar kreatif dengan melahirkan kegiatan ini. Belajar bahasa lebih dari satu artinya melatih otak agar tidak kaku, sama halnya membuka jendela pengetahuan,” ujar Sultan.
Dia menambahkan, belajar bahasa asing sama halnya berjalan go internasional tanpa berpindah tempat.
Program ini dinilai sangat relevan dengan nilai-nilai keimanan yang mengajarkan kebersamaan antar umat beragama di Halsel.
Sementara itu, Koordinator CSR PT RKA M. Husni Abusama mengungkapkan, kolaborasi ini merupakan jawaban atas kebutuhan tenaga translator di industri tambang.
Saat ini, tenaga translator di Sektor pertambangan pengolahan dan pemurnian Obi masih diisi SDM dari luar daerah.
“Di Halsel ada beberapa perusahaan pertambangan yang sedang beroperasi khususnya di wilayah Obi. Ini kesempatan buat putra daerah yang bisa bersaing,” kata Husni.
Sebagai putra asli Bacan, Husni menjelaskan profesi translator merupakan skill yang sangat dibutuhkan kapan saja.
PT RKA dan PT Wanatiara Persada yang merupakan satu grup, kata Husni hingga kini belum memiliki tenaga translator dari anak daerah sendiri.
“Ke depan kita akan pelan-pelan sesuai kebutuhan merekrut SDM yang sudah berkompeten melalui kolaborasi dengan Pemerintah Daerah via Disnakertrans dalam penyediaan tenaga kerja khusus berbahasa Mandarin,” ungkapnya.
Selain itu, Husni menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan sesuai amanat Kepmen 1824 Tahun 2018 tentang Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
“Program ini sudah dicanangkan beberapa tahun lalu dan baru terealisasi tahun ini melalui kolaborasi dengan GAMKI Halsel. Semoga bisa menghasilkan tenaga kerja unggul yang bisa bersaing,” katanya.
Program ini bakal menjadi program unggulan PT RKA. Selain les bahasa Mandarin, perusahaan juga memiliki program les komputer di Obi.
Husni berharap program ini tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi sungguh-sungguh dapat mencetak SDM yang siap pakai.
Mengisi sesi acara tersebut, tenaga pengajar Greacea Novita Rahajaan memperagakan kemampuan empat bahasa, termasuk bahasa Mandarin.
Acara launching ditandai dengan pemukulan gong oleh tamu penting yang hadir.
Sebagai informasi, Launching ini turut dihadiri Kodim Labuha yang diwakili Kapten Czi Mustamin, Kasat Bimas Polres Halsel Iptu Heriadi, perwakilan manajemen PT RKA, Harita Nickel, KNPI Halsel, OKP Cipayung, LPK Binari, Gemasuba, FPII Korwil Halsel, serta aktivis dan mahasiswa. (Red)
Komentar